KEGIATAN VCT HIV – AIDS DI WILKER PELABUHAN MUARA BARU BBKK TANJUNG PRIOK

( oleh dr. Imelda Noviana Paranna)

 

Sekilas definisi HIV (human immunodeficiency virus) adalah virus yang merusak sistem kekebalan tubuh dengan menginfeksi dan menghancurkan sel CD4. Virus HIV yang masuk tubuh manusia dapat melemahkan bahkan mematikan sel darah putih (CD4) dan dapat memperbanyak diri, sehingga menurunkan sistem kekebalan tubuhnya. Dalam kurun waktu 5-10 tahun setelah terinfeksi HIV, seseorang dengan HIV positif jika tidak minum obat anti retroviral (ARV), akan mengalami kumpulan gejala infeksi opportunistik yang disebabkan oleh penurunan kekebalan tubuh akibat tertular virus HIV disebut AIDS.

Gejala HIV dan AIDS penderita akan mengalami flu ringan pada 2–6 minggu setelah terinfeksi HIV. Selain itu dapat timbul gejala lain seperti demam, nyeri tenggorokan, ruam, pembengkakan kelenjar getah bening, nyeri otot, sendi, berlangsung hingga 10 tahun atau lebih. HIV berkembang ke stadium lanjut menjadi AIDS, sehingga gejala dapat menjadi lebih parah seperti diare kronis, pembengkakan kelenjar getah bening, infeksi jamur di mulut, tenggorokan, pneumonia, berat badan turun drastis, atau toksoplasmosis otak.

Penularan HIV dapat terjadi melalui hubungan seks vaginal atau anal, penggunaan jarum suntik, dan transfusi darah. Meskipun jarang, HIV juga dapat menular dari ibu ke anak selama masa kehamilan, melahirkan, dan menyusui. Faktor yang dapat meningkatkan risiko penularan adalah sebagai berikut : berhubungan seksual dengan berganti-ganti pasangan dan tanpa menggunakan pengaman, menggunakan jarum suntik bersama-sama, melakukan pekerjaan yang melibatkan kontak dengan cairan tubuh manusia tanpa menggunakan alat pengaman diri. Pengobatan HIV dan AIDS yaitu penderita yang telah terdiagnosis HIV harus segera mendapatkan pengobatan disebut terapi antiretroviral (ARV).

Pencegahan HIV dan AIDS yaitu tidak melakukan hubungan seks sebelum menikah, tidak berganti pasangan seksual, menggunakan kondom saat berhubungan seksual, menghindari penggunaan narkoba jarum suntik, mendapatkan informasi yang benar mengenai HIV.

Balai Besar Kekarantinaan Kesehatan Tanjung Priok sebagai UPT Kemenkes turut berperan aktif dalam upaya pencegahan dan pengendalian HIV dengan melaksanakan kegiatan VCT (Voluntary Counceling Test) mobile salah satunya di wilayah kerja Muara baru. Tujuan kegiatan ini diharapkan dapat mendeteksi dini penyakit menular seksual HIV-AIDS, mengetahui kelompok yang risiko tinggi dan mendapatkan data berhubungan dengan kasus HIV-AIDS ini. Dalam kegiatan ini, selain petugas BBKK Tanjung Priok, juga dihadiri oleh petugas puskesmas setempat pemegang program HIV sebanyak 2 orang. Kegiatan ini mengikuti prosedur VCT ada 3 tahap yaitu konseling pra-tes, tes HIV dan konseling setelah tes. Pelayanan ini bersifat rahasia, karena pasien akan menandatangani lembar persetujuan tertulis secara sukarela sebelum mulai menjalani tes VCT HIV ini.

Tahapannya: 1. Konseling Sebelum menjalani tes, bertujuan untuk mempersiapkan pasien terhadap tes HIV nantinya dan membantu mengantisipasi hasilnya  apakah positif atau negatif. 2. Tes HIV Pemeriksaan dengan cara Rapid test, mengharuskan petugas kesehatan mengambil  darah pasien. 3. Konseling setelah tes, konselor akan menjelaskan arti hasil tes secara sederhana untuk di pahami pasien dan bertanya yang lebih lanjut. Pencegahan efektif menurunkan risiko penularan HIV dengan menggunakan tes VCT ini. Selain itu, diharapkan tidak ada stigma/diskriminasi terhadap ODHA di masyarakat, dan wilker Pelabuhan Muarabaru bebas dari penyakit HIV-AIDS.